ARTI ASPHALT MIXING PLANT (AMP)
Asphalt Mixing Plant Batch type, direncanakan untuk memproses campuran aggregate dan asphalt yang menghasilkan produk hotmix sebagai bahan konstruksi jalan, dengan kapasitas 800,1000, atau 1200 kg tiap satu proses pencampuran (mixing circle). Komposisi campuran aggregate diatur dan empat Compartment Bins dan sistem timbangan. Setiap Bin dilengkapi dengan Pneumatic Gate. Pengisian Aggregate dilayani oleh Cold Bin, Vibrating Feeder, Lower Conveyor, dan Joint Conveyor (atau dengan Cold Elevator) ke Dryer. Aggregate dan Dryer dialirkan ke Vibrating Screen untuk pembagian ukuran. Penimbangan Aggregate, Asphalt dan Filler, dilakukan sesuai komposisi, Aggregate dan Filler dialirkan ke Mixer dan secara bersamaan disemprotkan asphlat cair panas. Selama ± 30 detik waktu pencampuran, Hot Mix siap dicurah ke dump truck. - Mixer unit menggunakan Twin Shaft Pugmill, berputar berlawanan melalui Spur Gear. Dinding Mixer dilapisi dengan liner manganese steel. Mixer dilengkapi dengan gate yang dioperasikan secara pneumatic. Unit AMP dilengkapi dengan Dust Collection System Dry type atau dengan Wet type Dust Collector (optional). Semua equipment digerakan dengan electric motor 380 Volt - 3 phase - 50 Hz. Sumber tenaga listrik disediakan dan Diesel Generating set (optional) atau sumber listrik lain
Minggu, 21 Juni 2009
Senin, 08 Juni 2009
ASPAL MACADAM
Undergraduate Theses from JBPTITBSI / 2005-02-11 15:23:12
Oleh : ANDRI AFFANDI & RENO WIBOWO, Departemen of Civil Engineering
Dibuat : 2005-02-11, dengan 1 file
Keyword : Jalan, Perkerasan, Aspal Macadam, Hotmix, BMA, Parameter Marshall, Lapis Beton, Porous.
Subjek : Campuran Macadam Asphalt Yang Menggunakan Aspal Keras dan BMA
Kepala Subjek : Transportation Engineering
Nomor Panggil (DDC) : 625 85 AFF
Pengembangan ekonomi suatu daerah tidak terlepas dari pembangunan prasarana jalan guna melancarkan proses kegiatan ekonomi daerah tersebut. Krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan dibutuhkannya jalur penghubung kegiatan ekonomi yang murah. Perkerasan dengan menggunakan campuran Aspal Macadam dikenal sebagai perkerasan yang ekonomis karena penggunaan aspal yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan campuran hotmir lainnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan campuran beraspal (LASTON & 1-IRA) yang menggunakan bahan pengikat BMA memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan campuran beraspal yang menggunakan aspal keras.
Pada penelitian ini, kinerja campuran Aspal Macadam dengan menggunakan bahan pengikat BMA 40/50 dibandingkan dengan campuran Aspal Macadam dengan menggunakan bahan pengikat aspal keras pen 60/70. Kinerja campuran dianalisis dengan parameter Marshall (stabilitas, kelelehan (flow), MQ, VIM, VMA) dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS) dari uji perendaman Marshall standar. Penilaian kinerja campuran Aspal Macadam menggunakan Standar Konstruksi Bangunan Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk Jalan Raya, Bina Marga (SNI).
Berdasarkan penelitian di laboratorium, didapatkan kinerja campuran Aspal Macadam dengan bahan pengikat BMA yang lebih baik dibandingkan dengan campuran Aspal Macadam dengan bahan pengikat aspal keras. Campuran Aspal Macadam dengan BMA memiliki nilai stabilitas 477,6kg untuk lalu lintas sedang dan 366,4kg untuk lalu lintas ringan, sedangkan campuran Aspal Macadam dengan aspal keras hanya memiliki nilai stabilitas 277,8kg untuk lalu lintas sedang dan 192,4kg untuk lalu lintas ringan.
Semua tipe campuran Aspal Macadam tidak dapat ditentukan kadar aspal optimumnya, karena semua tipe campuran tidak dapat memenuhi semua spesifikasi Marshall yang disvaratkan oleh Bina Marga. Nilai VIM merupakan nilai spesifikasi Marshall yang tidak dapat dipenuhi oleh semua tipe campuran, karena peraturan Bina Marga yang digunakan sebagai spesifikasi campuran Aspal Macadam pada penelitian ini merupakan peraturan untuk campuran Beton Aspal yang memiliki VIM rendah sementara campuran Aspal Macadam merupakan campuran beraspal yang bersifat porous (nilai VIM-nya besar). Perlu dipertimbangkan kembali pemakaian peraturan yang lebih cocok dengan karakteristik campuran Aspal Macadam.
Namun untuk mengetahui nilai durabilitas dari campuran Aspal Macadam, rnaka ditentukanlah kadar aspal optimum yang dipaksakan (KAO'). Berdasarkan kadar aspal optimum yang dipaksakan (KAO'), campuran Aspal Macadam dengan BMA memiliki nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS) sebesar 43,3% untuk lalu lintas sedang dan 76,2% untuk lalu lintas ringan, sementara untuk campuran Aspal Macadam dengan aspal keras tidak didapatkan nilai IKS-nya karena benda uji telah hancur sebelum diukur stabilitasnya.
Deskripsi Alternatif :
Undergraduate Theses from JBPTITBSI / 2005-02-11 15:23:12
Oleh : ANDRI AFFANDI & RENO WIBOWO, Departemen of Civil Engineering
Dibuat : 2005-02-11, dengan 1 file
Keyword : Jalan, Perkerasan, Aspal Macadam, Hotmix, BMA, Parameter Marshall, Lapis Beton, Porous.
Subjek : Campuran Macadam Asphalt Yang Menggunakan Aspal Keras dan BMA
Kepala Subjek : Transportation Engineering
Nomor Panggil (DDC) : 625 85 AFF
Pengembangan ekonomi suatu daerah tidak terlepas dari pembangunan prasarana jalan guna melancarkan proses kegiatan ekonomi daerah tersebut. Krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan dibutuhkannya jalur penghubung kegiatan ekonomi yang murah. Perkerasan dengan menggunakan campuran Aspal Macadam dikenal sebagai perkerasan yang ekonomis karena penggunaan aspal yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan campuran hotmir lainnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan campuran beraspal (LASTON & 1-IRA) yang menggunakan bahan pengikat BMA memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan campuran beraspal yang menggunakan aspal keras.
Pada penelitian ini, kinerja campuran Aspal Macadam dengan menggunakan bahan pengikat BMA 40/50 dibandingkan dengan campuran Aspal Macadam dengan menggunakan bahan pengikat aspal keras pen 60/70. Kinerja campuran dianalisis dengan parameter Marshall (stabilitas, kelelehan (flow), MQ, VIM, VMA) dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS) dari uji perendaman Marshall standar. Penilaian kinerja campuran Aspal Macadam menggunakan Standar Konstruksi Bangunan Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk Jalan Raya, Bina Marga (SNI).
Berdasarkan penelitian di laboratorium, didapatkan kinerja campuran Aspal Macadam dengan bahan pengikat BMA yang lebih baik dibandingkan dengan campuran Aspal Macadam dengan bahan pengikat aspal keras. Campuran Aspal Macadam dengan BMA memiliki nilai stabilitas 477,6kg untuk lalu lintas sedang dan 366,4kg untuk lalu lintas ringan, sedangkan campuran Aspal Macadam dengan aspal keras hanya memiliki nilai stabilitas 277,8kg untuk lalu lintas sedang dan 192,4kg untuk lalu lintas ringan.
Semua tipe campuran Aspal Macadam tidak dapat ditentukan kadar aspal optimumnya, karena semua tipe campuran tidak dapat memenuhi semua spesifikasi Marshall yang disvaratkan oleh Bina Marga. Nilai VIM merupakan nilai spesifikasi Marshall yang tidak dapat dipenuhi oleh semua tipe campuran, karena peraturan Bina Marga yang digunakan sebagai spesifikasi campuran Aspal Macadam pada penelitian ini merupakan peraturan untuk campuran Beton Aspal yang memiliki VIM rendah sementara campuran Aspal Macadam merupakan campuran beraspal yang bersifat porous (nilai VIM-nya besar). Perlu dipertimbangkan kembali pemakaian peraturan yang lebih cocok dengan karakteristik campuran Aspal Macadam.
Namun untuk mengetahui nilai durabilitas dari campuran Aspal Macadam, rnaka ditentukanlah kadar aspal optimum yang dipaksakan (KAO'). Berdasarkan kadar aspal optimum yang dipaksakan (KAO'), campuran Aspal Macadam dengan BMA memiliki nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS) sebesar 43,3% untuk lalu lintas sedang dan 76,2% untuk lalu lintas ringan, sementara untuk campuran Aspal Macadam dengan aspal keras tidak didapatkan nilai IKS-nya karena benda uji telah hancur sebelum diukur stabilitasnya.
Deskripsi Alternatif :
Langganan:
Postingan (Atom)
HIBURAN
HI...TEMAN SALAM SELALU DAN MOGA SUKSES